Rabu, 19 Oktober 2011

Undangan pernikahan: Bikin sendiri dong! :p

Undangan pernikahan berbentuk amplop yang disisipkan peta lokasi acara.

Undangan

Kalau mau praktis, undangan sebenernya tinggal pesan di jasa pembuat undangan. Biasanya di jasa tersebut menawarkan mendesainkan undangan, atau tinggal mencetak pola undan

gan yg mereka punya dan tinggal menulis ulang nama pengantinnya. Tapi kendalanya, biasanya bikin undangan itu lama. Memakan waktu 1-2 bulan, setelah jadi kadang hasilnya tidak sesuai dengan display yang ditawarkan. Belum lagi ada minimum jumlah undangan. Mau pesan di bawah 500 undangan susah sekali. Saya pun memutuskan membuat sendiri. Yang sederhana, cepat dalam pembuatan dan dalam harga terjangkau.

Kenapa sih saya kekeuh dengan keinginan saya ini? bukankah bikin undangan nikah itu cuma sekali seumur hidup? kenapa juga harus irit2 dan sederhana? Saya suka sekali dengan opini Paman Tyo di sini, sangat2 rasional :D fungsi undangan ialah alat pemberitahuan sebuah acara. mau bagaimana pun bentuknya bebas2 saja. Walau sederhana pun juga tak mengapa karena fungsinya tetap sebagai pemberitahuan. jadi kalo undangan lewat sms, status di sosmed, imel, sampai selebaran macam surat dari RT/RW juga gak papa. :D Toh nantinya undangan tersebut jika sudah kedaluwarsa juga akan masuk kotak sampah, dibuang atau dihapus :)


Ya sudah saya desainlah undangan yang murah pembuatannya tp ndak malu2in hasilnya. Dengan, eksekusi undangan printing dan laminating doff cukup elegan kok jadi undangan. Yang penting isi undangannya: seperti nama mempelai, waktu, tempat, jam, peta tempat acara. Gak pake foto mempelai pun juga gak papa. Ndak harus juga pakai puisi2 atau kata2 indah di dalam undangan, kan yang akan dibaca duluan juga hal2 yang saya sebutkan tadi kan? :D hehehe. Biar gak sepi saya tambahkan desain patern yang masih cocok untuk undangan pernikahan dan hasil gambar tangan saya. :D


Bikinnya juga kurang lebih seminggu. seharian ngeprint undangan di printing daerah Pasar Senen. Dan selama seminggu memotong2 kertas undangannya untuk dirangkai jadi undangan yg diinginkan. Sisa kertasnya pun juga saya maksimalkan untuk membuat label ucapan terima kasih pada sovenir saya. (buat yang suka prakarya pasti suka banget kerjaan kayak gini hehehe)


Undangan cetak hanya saya buat 250 undangan. sistem printing memakai ukuran A3, dan satu kertas A3 bisa memuat 2 undangan saya. Jadi saya hanya mengeprint 125 lembar A3. 250 undangan itu juga tidak semuanya dibagi, seingat saya masih menyimpan undangan cetak di rumah (itu juga yang cacat produksi pada saat pemotongan kertasnya). Sisa undangan lainnya saya undangan dengan imel yang berisi link web undangan kami http://vidyafirman.tumblr.com/. Biasanya yang saya beri undangan elektronik itu teman2 online saya, relasi, temen2 yang ada di luar kota biar mudah menghubunginya. Kalo undangan cetak saya bagikan ke teman2 bapak-ibu, tetangga, dan temen kantor, juga keluarga besar yang sudah sepuh. Total kemarin bikin undangan habis 750ribuan.


Saya kemarin ngeprint undangan di sini:

Primagraphia

Jl. Kalibaru Timur III no. 1A

Senen-Jakarta Pusat

(021) 42883355

http://primagraphia.com/

Bisa di cek di web primagraphia ada beberapa cabang dan alamat beserta kontaknya ada di webnya.


saran:

  • Kalo mau cepat, harus bener2 ngurusin bikin undangannya sendiri. Kalo banyak waktu bisa pake jasa pembuat undangan. Ingat ada harga ada rupa ya :)
  • Untuk printing di primagraphia disarankan untuk ngeprint dalam jumlah besar. Karena ngeprint di sana bisa lamaaa banget jadinya saya nyoba ngeprint cuma selembar sama 125 lembar waktunya sama bisa sekitar 3-4 jam. Entah kenapa lama banget, banyak pesanan kali ya :p soalnya kalo saya lihat gak pernah sepi. Jadi luangkan waktu seharian di tempat printing walaupun printing ini buka 24 jam.
  • Setelah terima hasil print segera cek hasilnya di sana, karena komplain tidak akan dilayani jika sudah pergi meninggalkan toko. (sempat menyesal karena kemarin saya gak ngecek potongan undangannya, jadi beberapa undangan terpaksa tidak bisa dipakai karena salah potong) :'(

souvenir gantungan kunci bentuk boneka


Souvenir

Ada berjuta keinginan pengin ngasih souvenir ini dan itu. Saya dan pasangan sempet berpikir mau bikin flipbook yang bisa berfungsi sebagai notes. Karena saya dan si Mas sama2 memiliki kesukaan sama, buku, komik, animasi. Yang menyambungkan ya….. flipbook. Tapi.. ternyata saya masih diberi berkah lagi, souvenir pernikahan tidak perlu saya pusingkan karena mendapat hadiah dari adik ipar tersayang. (makasih ya Intan) :) diberi banyak souvenir gantungan kunci berbentuk boneka, dan semuanya lucu2. Herannya pengantinnya sendiri malah gak kebagian karena habis tak bersisa saat acara. Hehehehe… Jadi budget souvenir bisa dicoret hehehe :p