Waktu itu saya mengadiri pemutaran film pendek di acara Boemboe Forum 2009. ya mungkin telah lewat sih... acaranya waktu itu digelar pada Sabtu, 1 Agustus 2009, pukul 14.30 WIB, di Istituto Italiano di Cultura (Pusat Kebudayaan Itali) Jakarta. Ada sekitar 6 film yang di putar, di buat dari berbagai kota di Indonesia.
Salah satu yang menarik buat saya ialah film buatan Jason Iskandar. Seorang sutradara film pendek muda, yang masih bersekolah di SMA Kanisius (hampir saya pikir dia sudah kuliah karena kebongsoran badannya). Filmnya berjudul Indonesia Bukan Negara Islam. Mungkin ada yang pernah melihat filmnya yang juga disebarluaskan di Youtube.
Film ini bercerita tentang dua orang siswa Muslim yang bersekolah di sekolah Katholik. Mereka berpendapat tentang Indonesia dan Islam sebagai agama mayoritas. Dikemas dengan slide show stillphoto hitam putih. Semua hasil jepretan Jason sendiri.
Judul yang kuat, dan kontroversional. Jika tidak bisa membaca judul dan menontonnya dengan kepala dingin wah pasti akan banyak sekali yang menentang film ini, dan itu terbukti coba lihat saja komen2 di yutubnya. Belum lagi jika film ini di putarkan di forum2, pasti akan selalu ada suara2 sumir yang pro dan kontra.
Pertama kali nonton film ini saya langsung terdiam, ya segalanya dijelaskan (walau mungkin tidak detil) namun dari sudut pandang pembuat sudah cukup membuat penonton (dalam hal ini saya) merasa tersentil. Yah, beberapa oknum yang mengatasnamakan Islam itu memang cukup berlebihan untuk menyikapi banyak hal, bahkan kekerasan kadang mejadi jalan keluarnya. Dan kadang menurut saya mereka seakan lupa dimana mereka tinggal. Negara yang majemuk, bhineka tunggal ika yang tidak semuanya Muslim.
Semua keresahan2 dari minoritas, maupun yang mayoritas dikeluhkan dalam tiap fotonya. Memotret kenyataan2 yang semakin banyak disekitar kita. Jason bermaksud mengutarakan hal itu, maksud dia baik, dia tidak menentang dan tidak juga berharap memicu perdebatan, Jason hanya menyuarakan apa yang ada dalam pemikiranya bersama teman2 muslim di sekolahnya. Saya pikir film ini bisa jadi perenungan. Untuk apa mencapai derajat tertinggi dalam beribadah kepada Tuhan jika berhubungan dengan sesama manusia di sekitar kita pun kita masih belum becus? Bukankah Habluminallah (hubungan manusia dan Tuhan) dan Habluminannas (hubungan manusia dengan manusia) seharusnya bisa seimbang.
Ah apalah saya, pegangan agama pun juga tidak sekuat itu kok, saya pun juga bukan ahli surga lha kok sudah banyak bicara tentang agama. Saya disini hanya berbagi dan mungkin teman2 disini punya pendapat? Ya monggo disuarakan, tapi ingat ya jangan menyinggung... maklum nantinya pasti pembicaraanya akan menuju ranah yang sensitive. Jadi selamat menikmati filmnya ya....
18 komentar:
pertamaaaxx gaann!
nambahin satu lagi:
habluminadunya... hubungan dengan alam sekitar
CMIIW...
cek aaaah ...
yups...kadang² manusia terlalu mudah menyalah artikan sebuah ajaran yg membuat mereka tergelincir dari akidahnya..
kunjungan perdana dan salam kenal.. ^_^
semoga tidak menjadi bahan pelajaran bagi kita semua...amin
salam kenal
sbnrnya mau islam, kristen, budha, atheist, pasti ada oknum yg ga beres.. kebetulan krn disini mayoritas islam, jd lebih kesorot seolah2 islam itu keras. perusuh2 di eropa amerika emang islam? kristen atau atheist kan kebanyakan..
Saia koq malah kangen sama Indonesia jaman kecil, yang masih adem.. lebih menghargai. Meski yah kita tau itu dilakukan dalam kerangken Orba.. tapi koq saia pribadi kangen yah :-))
akhirnya dimuat juga tulisannya :),pengen nonton pelem pendek lagi nek..kapan yah?
Langsung cari tw dolo akh...
Mestinya aku komentar di twitter, tapi males :P Linkmu disana ndak nyambung kesini. Kelebihan satu huruf t, instead of blogspot disana nulisnya blogtspot.
~Asmuni
hushhh... jgn gtu ahh... ahli surga atau bukan kan bukan kita yg tentuin :(
nemu artikel renungan lagi *barusan dari blog nya Mas Yudhi*
Sepertinya ga beda-beda jauh dari film Cin(T)a. Kemajemukan harusnya menjadi penguat persatuan & kesatuan, sayang sekali mengetahui adanya kegiatan yang membeda-bedakan mayoritas dan minoritas.
Big thansk 4 sharing.
Sedot dulu baru nonton dirumah...
uhm... kayaknya mesti di edit tuh pied kalimat saya pun juga bukan ahli surga lha kok sudah banyak bicara tentang agama berharap jadi ahli surga boleh kok pied.. soalnya bukan lo yang nentuin lo jadi ahli surga atau bukan ^^
suatu saat Indonesia pasti bisa jadi negara Islam
@eskopidantipi: wah makasih dah dikoreksi, btw saya juga baru dengar istilah itu :D
@Fenty: monggo di cekkk :D
@Didien: Salam kenal juga... makasih sudah datang ya.... :) yah pemahaman sebuah ajaran itu memang ndak mudah, banyak persepsinya :D dan itu wajar kok.
@Caride: Semoga tidak menjadi bahan pelajaran bagi kita semua?
engg... kok aneh ya dengan kata2 ini... jadi maksudnya kita ndak boleh belajar dari pengalaman itu gitu?
@elia.bintang: media amat berpengaruh untuk menggerak massa kok :) dan itulah menyeramkannya media massa...
@soulharmony: selamat berkunjung ya.... :)
@dhodie: kebebasan pasca reformasi itulah yang menurut saya kebablasan, semua ingin bebas bahkan beragama dan beperilakupun juga pengin bebas...
jadinya yah gitu itu...morat-marit.. ketenteraman dah gak ada lagi :(
@tikapinkhana: nonton Europe on Screen yukkkk :D
@Philosofi Bodoh: silahkan mencari tahu ya...
@Asmuni: wah si mbah mampir sini :D iya dah kubetulin kok link di Twitterku :)
@genial: hanya berkaca kok :D
@alisyah: hem disini sih ndak ngomong Cinta... :) disini ngomong secara universal
@ayamcinta: silahkan disedooottt :))
@pandi: hai pandi lama gak bertemu... :) yah saya cuma berkaca saja, saya tahu saya belum pantas jadi ahli surga kok :)
@rizakasela: eng... kalo itu terjadi segera turunkan lambang negara Garuda dan ubah Pancasila. saya ndak sudi kalo itu terjadi!
aku juga muslim sd di skul katolik namanya pius, teman2 disana baik2, trus disuruh bokap masuk smp negri, beda bgt cara berpikirnya, aku kaget begitu mudah menjelekkan non muslim, sedih juga, mungkin memang ajarannya paling sempurna, tapi semakin sering diucapkan semakin luntur kesempurnaannya ... sekarang keinginanku cari istri orang katolik aku pengen sharing ma dia, untuk memenuhi kebutuhan spiritualku juga, aku tahu Yesus itu siapa, aku ingin menyayanginya juga, Karena ajaran yesuslah aku belajar melembutkan hati, yg tidak ditemukan di figur yg lain (yg kutahu sampai sekarang sih) walaupun mungkin Yesus sendiri tidak mengenalku.Rasanya indah tiap minggu aku antar dia ke gereja, aku bisa nunggu di parkiran ngobrol bareng abang bakso :)demi belahan jiwaku, dan dia bisa ingatkan aku sembayang 5 waktu .. wow indahnya ...
Posting Komentar