Selamat hari Ibu! Tahun ini cuma bisa mengucapkan selamat hari ibu ke bukmer (ibu mertua), tp gak papa saya juga mengucapkan selamat hari ibu ke diri saya sendiri hihihi :D
Mungkin sekarang bocah kecil di rumah belum bisa mengucap selamat, wong nyebut ibu, bubun, mama aja blum bisa hehehe.... tapi saya yakin akan tiba saatnya saya akan diberi ucapan selamat oleh si bocah. Saat itu tiba, gimana rasanya ya?? Hihihi :D
Momen hari ibu ini saya mau sharing buat para ibu baru yg kebetulan mampir di blog ini. Iya saya memasuki tahap galau tentang stok asi. Sadar sih...bocah udah gede, udah makan macem-macem udah pinter minum air putih juga pastinya lama-lama si bocah jadi jarang menyusu, stok berkurang. Saya berusaha berpikir positif tapi gak pengin menyapih Aga terlalu dini, belum saatnya. Niatan saya penginnya 2 tahun! Karena niatan itu jadinya saya jajal macem2 booster asi, kira-kira efeknya gimana sih??
Selama ini booster asi saya adalah pikiran positif, dibawa hepi, makan enak, dan rajin belanja.. :))) (booster macem mana ini??) ya disamping saya juga konsumsi air rebusan kacang hijau, sayur bening/bobor daun katuk, sampe jus pare!
Tapi disaat krisis asi gini saya juga tergoda buat nyoba booster yg lain, salah satunya ialah sayur daun Bangun-bangun dan seduhan rempah teh asi.
Daun bangun-bangun saya juga baru dengar, ini gara2 direkomendasikan sama teman kantor saya yg baru jadi mama juga dan lagi semangat menyusui serta mencari booster asi. Daun bangun-bangun ini biasanya dijumpai di masakan Batak, daunnya juga gak umum dijumpai di jawa apalagi jakarta ini... Karena yg biasanya menggunakan orang Batak, jd mencari yg jual daun ini juga harus ke toko yg jual bumbu2 masakan batak. Saya diberi teman kantor saya. Sekalian dia beli untuk dimakan sendiri dia juga memberi saya daun yang berharga ini. Langsung deh saya gugling resep Sayur Bangun-bangun.
Sebelum memasak, sok gegayaan saya pengin tahu rasa aseli daun ini. Daun bangun-bangun besar, tebal dan berbulu. Sekilas seperti daun pokpohan tapi lebih tebal dan lebih berbulu. Saya petik daunnya saja lalu saya coba kukus, lalu saya nikmati dengan sambal terasi. Ternyata langunya alamaaak sangat tajam! Lebih langu dari kemangi. Kalo kemangi terkesan wangi, daun ini langu dan getir. Apakah pahit? Sedikit, kalo dibandingkan dengan pare masih kalah lah pahitnya daun ini. Ternyata untuk memakan daun ini kudu benar2 diolah. Oke deh saya coba masak mengikuti resep yang saya temukan di website
femina.
Sayur Bangun-bangun
Untuk 6 porsi
Bahan:
- 400 g daun bangun-bangun
- 1 sdm andaliman, haluskan (saya tidak pakai)
- 500 g daging ayam kampung, potong-potong (saya pakai ayam biasa)
- 1 l santan encer, dari 1 butir kelapa parut
- 1 l santan sedang, dari 1 butir kelapa parut
- 1 sdt garam
- 2 sdm air jeruk nipis
Bumbu, haluskan:
- 12 butir bawang merah
- 6 butir kemiri (disangrai dulu)
- 5 siung bawang putih
- 2 cm kunyit (dibakar dan parut)
- 1 sdm ketumbar (disangrai dulu)
- 1 sdt merica putih bubuk
Cara Membuat:
- Tumbuk daun bangun-bangun, peras airnya supaya aroma langunya hilang. Sisihkan.
- Masak ayam bersama santan encer dan bumbu halus di atas api sedang hingga ayam berubah warna.
- Tuang santan kental, masak sambil diaduk hingga mendidih dan ayam matang. Masukkan daun bangun-bangun dan garam, masak sambil diaduk hingga daun empuk. Angkat.
- Tambahkan air jeruk nipis, aduk rata. Sajikan.
Catatan:
- Kunci menghilangkan langu dan getir daun ini ada pada metode menumbuk daun dan memeras airnya terlebih dahulu. Setelah diolah sedemikian rupa dan dimasak dengan bumbu rasa langu dan getirnya hilang. Malah nikmat!
- Saya tidak pake Andaliman, bumbu ini juga belinya harus khusus di toko bumbu batak, tapi setelah gugling2 rasa andaliman ini hampir mirip seperti merica, jadi saya banyakin merica saja sebagai pengganti (sotoy deh saya) hahahaha :)))
- Sempat ragu dengan penambahan air jeruk nipis, apa jadinya rasa sayur ini? tapi setelah saya tambahkan memang pas jika ada rasa jeruk nipisnya walau samar :D
|
sayur daun bangun-bangun |
Jadi-jadi gimana hasilnya setelah mengonsumsi sayur Bangun-bangun ini? alhamdulillah kuantitas asi bertambah walau gak terlalu signifikan, :D mungkin akan lebih manjur lagi jika dikonsumsi pada saat masa awal2 menyusui, biar asi jadi banyak dan makin melimpah! :)
|
Birds & Bees Teas, ramuan yang mengandung fenugreek dan alfalfa |
Selain sayur daun bangun-bangun, saya juga mencoba ramuan rempah ini, Birds & Bees Teas. Disebut teh tapi tidak mengandung daun teh, jadi bebas kafein, ramuan ini berisi Nettle Leaf, Alfalfa Leaf, Marshmallow Root, Fennel Seed, Fenugreek Seed, dan Astragalus Root. Wuih fungsinya apa2 saja tuh isinya? yang saya tahu cuma yang fenugreek seed, ini juga bahan booster asi. biasanya ada di makanan sapi perah. untuk membaca khasiat dari kandungan ramuan teh ini bisa dibaca di sini.
Saya beli teh ini secara online di asibayi.com, penasaran sama rasanya dan juga tertarik karena kemasan kalengnya lucuuu :)) saya sudah coba seduh teh ini, aromanya harum–harum khas rempah, saya lebih suka mengonsumsi tawar tanpa ditambahkan gula ataupun madu. Lebih suka mengonsumsi teh ini di malam hari, karena memberi kesan rileks dan bikin saya mudah terlelap.
Hasil dari minum seduhan ramuan ini gimana? Saya merasa rileks, capek2 jadi hilang, kuantitas asi bertambah.
Jadi kesimpulan setelah saya mencoba macem2 booster ini makin menguatkan saya kl booster itu yang paling utama adalah pikiran, kalo bahagia, tenang, positif, semangat, rileks dan pastilah akan menambah produksi asi. Booster itu cuma bahan yg membantu kita mencapai rasa dan hal2 positif itu. Makan sayur bangun-bangun, katuk, jus pare, air rebusan kacang hijau, membuat ibu kenyang, tercukupi asupan serat, jadi anti sembelit, bikin hepi, nutrisi asi juga terjamin. Minum tes booster bikin rileks, yang capek jadi pulih, pikiran jadi positif kembali.
Gitu kira-kira kesimpulan saya, masuk akal nggak? :D hehehe
Silahkan monggo bisa dicoba booster asi yang sudah saya jajal, tetap semangat menyusui untuk para ibu-ibu baru ya! Selamat Hari Ibu semuanya! :)