Skanner Darkly / Scanner Darkly

Beberapa hari ini kerajingan nonton film, bukan di bioskop sih...soalnya lagi miskin..jadi lebih ke nonton vcd/dvd, yah lumayan usaha sedikit sih dengan pinjem di rental...
inginnya sih pinjem film yang aneh2 dan antik..tapi...rentalnya tidak selengkap pasar glodok rupanya hehehe...ya sudah...apa adanya saja, toh banyak banget film koleksi mereka yang aku belum juga lihat.
aku dan seorang temanku memilih film dan pilihanku jatuh pada film berbagi suami, jomblo, starsky and hutch, transformers, sideways dan skanner darkly...kenapa aku memilih film2 itu???

Berbagi suami, temanku belum nonton...dia ingin melihat akting lukman sardi dan tio pakusadewo di situ..., jomblo aku yang belum nonton hehehe payah ya..., starsky and hutch merupakan film remake yang aku dan temanku belum tonton, transformer film pesanan temannya heheh, sideways asal ambil aja...dan skanner darkly, film yang belum kami tonton sama sekali sedangkan tahu film itu sudah sekitar 2 tahun yang lalu bahkan aku pernah menemani seorang teman untuk membeli bajakannya di glodok tahun itu..

Nah dari semua film itu yang pengin ku bahas ialah..skanner darkly, film ini disutradarai Richard Linklater cukup membuat banyak orang penasaran pada masa film ini di rilis, karena menggunakan teknik rotoscoping. teknik yang unik untuk membuat sebuah film, film life shoot yang di render dengan teknik animasi 2d. terlihat seperti film animasi tetapi amat sangat detil dalam penggambaran dan deskripsinya. okelah apapun itu tekniknya gak masalah selama gak menggangu penonton untuk melihat ceritanya...

Kita bahas ceritanya...pertama rumit dan berat, menurutku sih...aku cukup sakit kepala nontonnya...apalagi melihat cerita kehidupan 5 orang pecandu narkoba. yang benar2 edik, amat sangat ketergantungan. salah satu obat yang ada dalam film itu bernama substance d, efeknya bisa merusak organ otak sehingga antara otak kanan dan kiri menjadi bersaing untuk bekerja keras, efek yang timbul ialah gak bisa membedakan antara halusinasi dan kenyataan, dan semuannya bercampur jadi satu...mengerikan memang efeknya....

Selain itu, efek karena terlalu banyak konsumsi obat membuat para pecandu itu cenderung berasumsi terhadap suatu hal yang sebenarnya belum terjadi....hahaha...melihat kelakuan mereka yang suka berasumsi jadi ingat dengan beberapa temanku yang doyan berasumsi dalam hidupnya...

Nah dalam film2 ini asumsi2 itu ada yang digambarkan dengan jelas dalam bentuk visual ada pula yang dalam bentuk verbal, yang membuat kita jadi sakit kepala nontonnya...semua kemungkinan asumsi dikeluarkan dan di jabarkan sampai gak jelas mana yang benar...di sini penonton mulai di buat bingung akan banyaknya asumsi yang terjadi. bayangkan selama hampir lebih dari setengah film kita di bingungkan dengan segala asumsi, hah lelah rasanya.....tapi itu gak menyurutkan keinginanku untuk menyelesaikan nonton film itu.

Setelah itu semua jawaban dari teka teki asumsi itu terbuka, terjawab mana asumsi yang menjadi kebenaran dan mana yang tidak..well dan akhirnya benar2 tidak terduga dan mengejutkan buat ku...okeh aku merasa puas melihat ceritannya... tapi sebenarnya ada satu hal yang mengganggu, film ini tanpa di buat finishing animasi, juga tetap bagus menurutku, mungkin teknik animasinya hanya sebagai pelengkap saja dalam life shootnya pada saat bagian penggambaran aneh makhluk2 aneh misalnya... yah itu hanya pendapatku, karena dengan finishing rotoscoping itu gak menjamin film ini nyaman untuk di tonton...

Mungkin apa bila tak memakai teknik tsb, mirip film serial the x files kali ya???ceritanya yang penuh dengan misteri dan intrik yang tidak terduga, yup dalam bayanganku mungkin seperti itu apa bila gak pake teknik rotoscoping...ah...dan kini akupun mulai berasumsi atas film ini juga hehehe.....

Nilai untuk film ini 8+, ku beri nilai plus untuk tekniknnya karena aku masih penasaran bagaimana buatnya, dan jadi ingin membuatnya...hehehehehe......