Selasa, 09 Juni 2009

Review Novel Kitchen



pertama saya tertarik melihat cover bukunya, merah pada judul dan objek, memikat mata. saya ragu2 untuk membelinya karena ini buku terjemahan.. ya saya kurang suka buku terjemahan, karena kadang sayan kurang cocok dengan bahasa terjemahan. (biasanya feel bahasa asli novel suka tidak tersampaikan dengan baik).

tapi.... akhirnya saya membelinya.....
terdiri dari 2 cerita, Kitchen dan Moonlight Shadow.. semua karangan Banana Yoshimoto, nama pena dari Mahoko Yoshimoto.

Kitchen

seorang perempuan dengan nama Mikage Sakurai, menjadi sebatang kara setelah ditinggal meninggal oleh neneknya. dia sedih namun dia tidak sendiri dan kesepian karena dia memiliki tempat yang dia cintai yaitu dapur.


namun dapur keluarga Tanabe membuatnya jatuh cinta. Yuichi Tanabe seorang lelaki asing kenalan sang nenek mengajaknya tinggal di rumahnya. Mikage menemukan sebuah keluaraga baru: Yuichi Tanabe yang dingin dan Eriko Tanabe yang mepesona. Eriko Tanabe ialah ayah sekaligus ibu bagi Yuichi, yang dia adalah perempuan transeksual yang sejatinya ayah kandung Yuichi.

Suatu saat Eriko meninggal karena kasus pembunuhan, Mikage dan Yuichi menjauh dan saling terasing dalam kesedihan... Mereka memilih jalan masing2 untuk bangkit dari dukacita dan akhirnya meyadari ada cinta diantara mereka.

Kitchen bukan buku tentang memasak, tapi sebuah novel tentang arti hidup dan kematian dan keluarga. keluarga yuichi yang cukup unik dengan bapak yang yang cantik. kelembutan Eriko, dinginya Yuichi dan Mikage yang mencairkn suasana dalam keluarga itu.
Ringan dan fun, dengan gaya bertutur yang lembut namun dalam.

Moonlight Shadow

Satsuki mencintai Hitoshi, empat tahun mereka menjalin cinta. namun mau harus memisahkan mereka. dukacita mendalam dialami oleh Satsuki. dan dia berusaha menghilangkan kesedihannya dengan berlari pagi melewati jembatan kenangan dia dan Hitoshi. sampai suatu hari ia bertemu dengan Urara, perempuan misterius yang datang dari jauh mengunjungi kotanya.


Bukan hanya Satsuki yang berduka, Shu adik Hitoshi pun berduka. ia kehilangan kakak laki2 dan pacar tercintanya bersamaan. duka cita mendalampun dialami oleh Shu. setiap hari ia pergi ke sekolah dengan mengenakan seragam sekolah sailor milik kekasihnya, Yumiko.
akhirnya suatu pagi terjadi sebuah peristiwa yang akhirnya merubah mereka. bahwa hidup akan terus berjalan akan terus bergulir walau oarng yang mereka cintai sudah tiada. saat itulah mereka memutuskan masa berkabung mereka usai.... dan akhirnya mereka melangkah maju...

saya sampai berkaca2 baca cerita yang terakhir ini... sungguh maknanya sangat dalam dan saya bisa merasakan rasa sedih dan kehilangan kekasih yang mereka cintai..
diceritakan dengan lembut, namun tidak cengeng......

untuk cerita Kitchen sudah memenangkan beberapa penghargaan di jepang dan di negara Eropa, dan sudah diterjemahkan di lebih 20 negara. Banana Yoshimoto sendiri menulis kitchen pada saat dia berprofesi sebagai pramusaji restoran. dan jangan kaget ya kalau novel ini dicetak pada tahun 1988. wuih... saya kaget banget karena buku ini sejadul itu, tapi isinya tetap tidak ketinggalan jaman dan masih bisa dinikmati di masa kini. :D salut buat Banana Yoshimoto... kurasa ceritanya tak akan lekang oleh waktu :) dan yang pasti saya puas membeli dan membaca buku ini, feel yang ingin disampaikan Banana tersampaikan dengan baik.


Kitchen edisi bahasa indonesia, di terbitkan oleh KPG harganya 40 ribuan saja. selamat berburu novelnya ya teman-teman.... :D

9 komentar:

  1. kayaknya novelnya menarik, jadi mupenk

    tikapinkhana

    BalasHapus
  2. Pinjem vied..mau gw Fotocopy...ga kebeli soalnya....

    BalasHapus
  3. @212 ih ibenk malu2in kok fotokopi sih??? iya kan bisa pinjem terus di baca hehehehehe

    @tikapinkhana di perpus juga ada tuh tapi lagi di pinjem orang :D

    BalasHapus
  4. Baiklah akan saya beli, kalauuuu saya sudah selesai membaca 3 buku yang belum saya baca *halah* duuh sok sibuk neh :p

    BalasHapus
  5. Great review, gak kebanyakan ceritain bukunya hehehe....

    Salah satu novel Jepang yang saia beli itu Toto chan, dan meski udah jadul tuh buku tetep enak dibaca.

    Segera mempersiapkan dana untuk beli Kitchen :D

    BalasHapus
  6. riviewnya bagus... kita harus sudah membaca terlebih dahulukah utk bsa meriview sebagus ini? salam kenal..
    o iy sekalian izin follow :) thnx :)

    BalasHapus
  7. @fenty hihih iya deh... tapi sama kok tumpukan bacaanku juga banyak kok, yang pinjeman maupun yang beli :D

    @dodi hiih aku kalo nge-review jarang spoiler... soalnya aku benci baca review spoiler hehehe.. cukup ringkasannya aja tapi gak tuntas, kadang malah garis besarnya saja :D

    beli Kitchennya gak mau nitip aku? dapet diskon loh... gw punya kartu diskon LOL

    @genialbutuhsomay

    entahlah... kalo belum di baca bagaimana bisa mereview? wah.. punya kemampuan cenayang dong hehehehe :D silahkan mem-follow terimakasih ya..... :)

    BalasHapus
  8. kecewa berat...!
    kirain menceritakan tentang masakan yang enak-enak...ternyata....

    ther..la...luuu...

    *kaburrrr*

    BalasHapus
  9. Akhirnya selesai juga sayah baca buku ini, makasih ya nek buat pinjaman bukunya :)

    BalasHapus