Seperti biasa pikiran saya selalu mengembara kemana-mana, kali ini berhenti pada pertanyaan: “kok rasanya lebih menyenangkan ya bila ‘tanpa ikatan’?”
Ah ternyata… mulai lagi pemikiran saya balik lagi kesini. Sungguh saya rindu rasanya jadi petualang cinta (halah kayak pernah aja hahaha), saya rindu dekat dengan laki2 tanpa ikatan apapun, saya rindu bisa jalan dengan siapa saja, nonton, jalan, ngobrol dan telpon berjam-jam dengan siapa pun kan kapan pun.Saya rindu dengan debaran2 itu, rasa penasaran saat bertemu orang baru atau apalah..
Seorang kawan mengingatkan jika itu adalah keiinginan sesaat, biarin aja lah nanti juga hilang dengan sendirinya. Hem mungkin… tapi apa gak lebih ke rasa bosan ya? Bosan dengan pasangan sendiri, bosan dengan hubungan yang dijalani (walau belum juga ada setahun). Saya merasa rasa geregetnya hilang, sudah tidak berapi2 seperti dulu. Lalu lantas saya berpikir bagaimana jika nantinya saya terikat sama partner saya sekarang seumur hidup? Seperti apakah rasanya??
Saya tahu… saat akhirnya memutuskan berpartner seumur hidup itu pasti akan datang, panggilan hati itu akan datang maka nikmatilah 'sekarang' ini sepuasnya. Tapi apakah itu akan menyelesaikan masalah? Apakah setelah saya melakukan yang ingin saya lakukan berarti keiinginan sesaat itu akan hilang dengan sendirinya? Tidak akan terulang lagi? Siapa yang bisa menjamin? Kalo sayanya sendiri gak yakin?
Okey.. saya pernah bermain api dalam kehidupan cinta masa lalu saya, ya dipicu oleh rasa bosan, jenuh. Saya butuh selingan, maka main api lah saya. Saya senang? Ya jelas, saya mendapatkan rasa yang saya cari itu. Apakah aman? Haha inilah dia repotnya jika partner resmi saya ialah orang yang sangat perasa dan sensitive. Maka kebakaranlah saya dan hancurlah hubungan saya, bahkan saya malah pernah dalam posisi memilih salah satu dari 2 pria.
Kapok, tidak mau mengulangi lagi. Ya mungkin itu cuma abang2 lambe, cuma merah lipstik yang jika sudah hilang akan dioleskan lagi di bibir. Saya masih kangen rasanya dan saya ulangi lagi. Keledai ya saya… :p Jika berhasil mengelabuhi partner resmi saya akan menjadi pongah, sepongah serigala dengan kecerdikannya. Jika saya gagal maka saya akan hancur dan bodoh, sebodoh keledai.
Kini rasa itu muncul lagi, rupanya kebosanan dalam stagnansi hubungan mulai menyergap. Akan kah saya menjadi serigala atau saya akan berubah wujud menjadi keledai kembali?
Adakah yang punya saran? Bagaimana membuat hubungan kembali menjadi bergairah? Bagaimana biar gak bosan lagi?
Yah sepertinya saya mendadak menjadi bodoh bagaimana caranya membina sebuah hubungan.
Wah ga tau mo kasih saran apa nek..mungkin sejenak liburan sendiri ga ketemu beberapa hari aja sapa tau mendadak jd ada kangen dan greget lagi
BalasHapusartinya si dia bukan soulmatemu, kalo belum trikat apa-apa, hidup adalah pilihan, ikuti kata hati aja. Tapi jangan lama-lama juga ngikuti kata hati ada saatnya kita sampai pada kesimpulan, ini saat yg tepat bagi aku untuk berkomitmen, karna jam biologis wanita itu terbatas.
BalasHapusSeperti biasa....kamu terlalu jujur dengan "kejelekanmu" vied....hahahahaha
BalasHapusbut i miss u...today
212
terlalu asyik dengan duniamu yang dulu, artinya jangan melihat ke belakang tangga berikutnya masih panjang..pilih salah satu warna yang kamu sukai,gud luck:))
BalasHapusplay with fire? you'll burn
BalasHapusserigala atau keledai, keduanya ndak ada yang enak, tetep jadi kucingsapi aja, pied :D
BalasHapushihihih, sometimes we're a wolf. Dulu sih iya saya pernah kaya gitu. Punya pacar tapi juga punya temen deket laki-laki. Rasanya enak-enak aja, walaupun akhirnya toh nggak bisa dipungkiri pernah ada rasa suka :)) *plaaak!*
BalasHapusBiar nggak bosen gimana ya? kalau nggak ketemu dulu nanti malah keterusan pengen nggak ketemu lagi.. :D
*melu bingung*
Salam kenal, tukeran link yuk. Link kamu udah q pasang, ditunggu link back-nya
BalasHapus