Senin, 02 Juli 2012

Bon Chon Chicken, ayam goreng ala Korea

Korea sedang naik daun (dalam hal ini Korea Selatan), dari drama Korea-nya yang sudah lama merajai tayangan tivi swasta, boyband dan girlband Korea yang sangat digilai remaja2 di Indonesia, komik2 Korea yang sudah lama juga membanjiri pasar komik di toko buku, hingga makanan Korea.

Ngomong2 makanan Korea ternyata variasi jenisnya pun banyak, tak cuma sekedar Kimchi (sejenis acar sawi yang asam dan pedas, umumnya menjadi pelengkap di berbagai hidangan Korea)  dan Bulgogi (sejenis daging bakar seperti Yakiniku yang dimakan bareng dedaunan dan bumbu khas Korea).

Nah yang mau saya tulis kali ini ialah tentang makanan Korea-nya. Berawal dari tayangan Kimchi Chronicles di tivi kabel Star World. Tayangan ini mengupas semua hidangan Korea, dari yang tradisional, hingga yang sudah modern, dari yang bersifat snack/jajanan hingga makanan mewah yang cuma disajikan dilingkup kerajaan saja. 

Ada episode yang bikin saya ter-ngeces2 saat menontonnya. Episode membahas tentang segala makan olahan ayam. Jujur untuk masakan Korea dalam pikiran saya ya Bulgogi=Daging Sapi. Saya pikir semuanya tentang daging sapi, ternyata tidak. Ada juga berbagai masakan ayam. Yang bikin saya ingin mencicipi ialah ayam goreng, yang dimasak sangat pop, digoreng layaknya chicken wings namun dengan bumbu khas dan rasanya kriuk. Jika dilihat dari tayangan tampak berbeda jauh dengan ayam goreng KFC di sini. Dan angan pun termimpi2 ingin mencicipinya. 


Berhubung saya  belum punya paspor dan tak cukup biaya buat mengubek2 Korea langsung, pucuk dicinta ulam pun tiba. Seorang kawan sempat memberitahu jika sudah mencicipi jenis menu ini. Ternyata, ayam goreng Korea ini di jakarta sudah ada, restorannya pun bervariasi. Ada resto Omo! Chicken, 4 Fingers Crispy Chicken, Bon Chon Chicken, dan lain lain (saya gak hapal dan belum survey lagi, hehe)

Nah... yang direkomendasikan kawan saya ini ialah Bon Chon. Mumpung letak salah satu cabangnya dekat kantor saya jadi melipirlah saya ke Grand Indonesia untuk mencicipinya.
Tempatnya tidak terlalu besar, ya tak jauh beda lah besarnya dengan KFC yang ada di sebelahnya. Paketan menunya macam2, ada yang paket ayam (seharga 29rebuan belum termasuk pajak) terdiri dari nasi/kentang dan ayam (bisa 2 paha, 4 wings, atau 3 paha atas), ada paketan ikan krispi, ada paketan bulgogi, dll. Menu pendamping ada Kimchi, Soup Kimchi, Gyoza, Mochi es krim, dll. Beli ayamnya pun juga bisa ala carte, jadi pesan ayam saja ada sesuai jumlah mau berapa potong. Saya sempat pesan, 4 wings harga 25rebu belum termasuk pajak.

Soal rasa karena saya pesan yang spicy rasanya cukup pedas (saya katakan cukup karena saya pernah makan ayam yang lebih pedas dari ini) , pas digigit ayamnya kemriyuk, renyah, padahal permukaan ayam mengkilat seperti terlihat basah. Kriuknya ini sepertinya berasal dari karamelisasi gula/madu pada bumbunya. Ayamnya dalamnya kering, tidak basah seperti ayam goreng tepung.. Tekstur ayam  yang kering dan kriuk hasil karamelisasinya inilah yang unik buat saya, dan bikin nagih. Soal rasa saya cukup puas, soal ukuran saya merasa sedikit tertipu. 4 wings dalam bayangan saya 4 buah sayap ayam, namun yang saya dapatkan 2 buah sayap ayam yang dibagi 2 sehingga berjumlah 4 potong. Yah kalo begini namanya mah sedikit ya... :p dan kalo dilihat dari segi harga, jadi cukup mahal jatuhnya. Sedikit kecewa di sini sih.

Untuk rasa Sup kimchi saya cukup suka, lebih light dibanding kalo makan kimchi langsung. saya agak kurang suka dengan rasa masamnya kimchi, namun setelah dikombinasikan menjadi sup yang bersi, kimchi, tahu/tofu dan potongan ayam serta potongan daun bawang rasa sup menjadi enak dan segar. :D

Bonchon selalu tampak rame, ternyata banyak juga pasangan kekasih yang makan di sini. Agak lucu saya buat saya jika mengajak pacar makan di sini, kencan tapi makan ditempat makan yang membuka gaya makan kebinatangan anda, gimana tidak, kencan sambil makan ayam dengan nikmat pake tangan, menyisakan tulang belulang jauh dari cantik dan elegan, padahal sebelumnya datang ke situ dan duduk manis bak putri. :)) Ini hasil pengamatan saya loh ya, kebanyakan yang datang itu mbak2 dan mas2 yang berbaju rapih, modis layaknya kaum hipster yang menjamur di jakarta. Kok ya setelah melihat mereka makan dengan lahapnya itu saya jadi sadar ya mereka cuma manusia biasa hehehe...Ya iya lah yaa.... :))