Mendadak tadi malam saya harus ngeronda, jaga kentongan sambil ditemani setermos kopi (alias gak bisa tidur). Eh dapet ide buat meneropong sifat pria dari bentuk wajahnya! Hehe menurut primbon kepercayaan China kuno tuh gini......
Bulat
Nah kalo cowok berwajah bulat itu...cenderung punya sisi emosiaonal yang tinggi. Kemungkinan besar sih si dia itu sensitive dan penyayang. Katanya sih tipe ini cocok untuk hubungan jangka panjang dan stabil dan dia suka berfantasi seksual.. aw..aw...
Persegi
Persegi, biasanya tulang rahangnya tegas banget tuh... nah yang kayak gini itu biasanya, identik dengan elemen api: agerif, ambisius, dan mendominasi. Si mas yang satu ini punya pemikiran tajam, analitis, dan seorang pembuat keputusan yang baik.
Segitiga terbalik
Ruang di dahi agak lebar dengan dagu kecil dan lancip. Kalo yang ini nih...sering diasosiasikan dengan tubuh kurus dan penampilan cerdas. Bersensitivitas dan kreativitas tinggi. Tapi tetep ada kekurangannya, temperamennya tinggi!
Lonjong
Wajah lonjong sering dipastikan mencerminkan orang yang praktis dan senang bekerja. Biasanya yang memiliki wajah ini bertubuh "besar" karena kegemarannya berolahraga. Tapi dia punya sifat yang nyebelin, yaitu narsis!
Ini sih cuma katanya buku primbon China loh ya...belum tentu bener dan gak usah terlalu percaya ya... buat lucu2an ajalah ya... tapi kalo beneran jug gak papa sih...
Kok mendadak jadi mulai mencari gambar teman2 pria ya? Hihih mau saya cocokin, beneran gak ya? Wihihihi :p
gambar diambil dari sin
 ya segalanya dijelaskan (walau mungkin tidak detil) namun dari sudut pandang pembuat sudah cukup membuat penonton (dalam hal ini saya) merasa tersentil. Yah, beberapa oknum yang mengatasnamakan Islam itu memang cukup berlebihan untuk menyikapi banyak hal, bahkan kekerasan kadang mejadi jalan keluarnya. 
 Dan kadang menurut saya mereka seakan lupa dimana mereka tinggal. Negara yang majemuk, bhineka tunggal ika yang tidak semuanya Muslim.
 Untuk apa mencapai derajat tertinggi dalam beribadah kepada Tuhan jika berhubungan dengan sesama manusia di sekitar kita pun kita masih belum becus? Bukankah Habluminallah (hubungan manusia dan Tuhan) dan Habluminannas (hubungan manusia dengan manusia) seharusnya bisa seimbang. 
 
