Sabtu, 29 September 2012

Resep Chicken Strip

Chicken strip kemriyuk :9

Sabtu pagi, saatnya untuk mencoba resep! :D Kali ini saya mau bikin Chicken Strip, saya pakai resep ayam goreng tepung yang pernah di share resepnya oleh Mbak Apiwi di plurk. Mbak Apiwi pake ayam potong biasa, berhubung di kulkas adanya cuma fillet dada ayam jadi saya bikin saja jadi chicken strip :D

Chicken Strip

Bahan:

1 buah dada ayam fillet tanpa kulit, potong memanjang sesuai selera.
bumbui dengan garam dan merica bubuk secukupnya.
Minyak untuk menggoreng.

Bahan pencelup:

1 sdm tepung beras
1 sdm tepung bumbu
1 sdm tepung terigu
air hangat secukupnya.

Bahan kering:

1 sdm tepung beras
2 sdm tepung bumbu
3 sdm tepung terigu
garam secukupnya
merica bubuk secukupnya.

Cara membuat:
  1. Bahan pencelup dicampur dengan air hingga tercampur dan tidak bergumpal, tidak terlalu kental dan tidak terlalu cair.
  2. Bahan kering dicampur jadi satu.
  3. Ambil potongan ayam, masukkan dalam bahan pencelup lalu masukkan ke dalam bahan kering, masukkan kembali ke dalam bahan pencelup dan masukkan kembali ke bahan kering sambil dicubit2 tepung dan ayamnya. 
  4. Setelah tepung menempel dengan baik langsung goreng ke dalam wajan berisi minyak yg panas. Usahakan ayam tenggelam dalam minyak :)
  5. Masak hingga kuning kecokelatan dan tiriskan.
  6. Taburi dengan bubuk cabe bila suka rasa yg lebih spicy.

Keterangan:
  • Komposisi tepung untuk adonan kering bisa menjadi acuan apabila ingin membuat dlm jumlah besar. 1 : 2 : 3 untuk tepung beras : tepung bumbu : tepung terigu. Kata mbak Apiwi komposisi ini masih berasa keras setelah matang, tapi kalo menurut saya kerenyahan pas dan tahan lama ndak mudah melempem.
  • Proses pencubitan ayam dan tepung dimaksudkan agar dapat hasil kriting-kriting seperti ayam goreng fried chicken yg di resto2 gitu... :D
  • Tepung bumbu yang dipakai bisa pakai merek apa saja, kalo saya pake Tepung Bumbu Sajiku yang Golden Crispy.
  • Bubuk cabe kalo saya pake Bon Cabe original level 10.

Nah itu resepnya, mudah kan? resepnya kuambil dari tret mbak Apiwi yang ini. Ah senang banget bisa sukses bikin chicken strip ini. Tengkyu mbak Apiwi. Selamat mencoba ya teman-teman! :D




Rabu, 26 September 2012

Wisata Gunung Merapi


Merapi nan megah

Pagi ini mendadak saya menemukan kumpulan foto2 Merapi yang belum sempat saya posting. Sekitar awal Januari tahun 2012 ini saya ke sana, bertepatan dengan acara Ngunduh Mantu saya.

Melihat foto2 tersebut jadi ingin berbagi cerita kekaguman saya atas megahnya gunung vulkanik ini :) Ini pertama kali saya menginjakkan kaki di lereng gunung Merapi. Beruntung rumah bapak dan ibu mertua ada di kawasan kaliurang km 14, cukup jauh diatas dan semakin mendekati puncak merapi. Kata ibu mertua, rumah Mbah Marijan–almarhum kuncen Merapi tidak jauh dari sini. Saya pun tidak menyia-nyiakan kesempatan wisata Merapi ini.

Sejak Gunung Merapi meletus hebat pada 26 Oktober 2010, dusun Kinahrejo, Cangkringan–Sleman mulai berbenah, kawasan ini pun mulai menghijau kembali setelah sebelumnya luluh lantak dan tertutupi abu Merapi. Puing-puing rumah tinggal masih tampak terlihat, beberapa ada yang mulai memperbaiki rumahnya kembali, warung-warung darurat mulai dibangun dan juga rumah Mbah Marijan. Kuncen Merapi ini meski sudah almarhum tapi lokasi rumah, rongsokan mobil APV wartawan tivi dan beberapa jejak2 kejadian letusan itu masih dipertahankan, dan diperbagus. Pemugaran itu sepertinya diusahakan oleh warga dusun setempat dan anak2 Mbah Marijan. Jadilah sebuah tempat wisata baru, wisata Merapi, wisata Rumah Mbah Marijan. Wisata yang dibuat demi geliat ekonomi warga setempat.

warung semi permanen yang menjual berbagai sovenir.

Pagi2 sekitar jam setengah 7 pagi, saya dan si mas menuju desa Cangkringan dengan mobil dan setelah hampir sampai puncak kami pun parkir di tempat yang telah disediakan. Tergolong baru juga, namun area parkir cukup luas, sehingga bisa menampung mobil, bis dan motor. Ada juga mushola, toilet dan warung yang dibuat semi permanen. Karcis masuk dan parkir pun juga sepertinya tak resmi alias swadaya usaha penduduk setempat. Di tempat ini pun gunung Merapi sudah terlihat sangat megah dan besar. Banyak dari turis lokal maupun manca berfoto2. Dari tempat parkir kami harus jalan sekitar 1.5–2km lagi menuju rumah Mbah Marijan–tempat yang kami tuju kali ini.

Saya kira 2km itu jarak yang pendek, sepertinya lebih sehat jika jalan kaki saja, toh desa tersebut masih berudara segar–udara gunung dan itung2 saya olah raga di pagi hari. Ternyata... jalannya menanjak minta ampun :)) saya sukses dibuat menggeh2 menanjaknya, rutin olah raga kok ya gak ngefek juga buat mendaki Merapi padahal ya cuma 2 km lho :)) medan yang tidak cocok buat ibu2 dan bapak2 sepuh.

barisan ojek motor trail.

Pantas saja tak jauh dari tempat parkir mobil tadi ada banyak penduduk setempat yang menawarkan jasa ojek, sampai rumah Mbah Marijan. Dari ojek yang bermodal motor butut (mungkin ini harta satu2nya warga yang sempat mereka selamatkan) berbiaya antar 20.000 sampai atas atau motor trail hibah dari Kawasaki (kalo gak salah) yang berbiaya 50.000 sekali antar hingga atas. Motor2 tersebut berbaris rapi menunggu turis yang akan menawar jasa mereka.

pemandangan yang subhanallah indahnya.

Saya dan si mas jalan kaki mendaki, tak lupa membawa botol minum dan mengenakan topi. Hari masih pagi tapi matahari cukup terik. Banyak juga turis lokal yang ikut jalan bersama kami dan bahkan hampir sebagian besar turis mancanegarapun lebih memilih jalan kaki daripada sewa ojek. Sembari mendaki foto sana-sini sungguh indah pemandangannya :)

numpang ngopi jahe saat lelah mendaki.

Kurang lebih setengah perjalanan di sebuah tanjakan yang nyaris bikin napas habis ada berjejer warung yang menjajakan minuman dingin dan panas, juga pop mie. Wih warung ini tempatnya strategis banget. Bagai melihat surga akhirnya sejenak beristirahat di sana. Sambil mengatur napas dan minum segelas kopi jahe ibu penjual bercerita panjang lebar tentang rumahnya yang luluh lantak kena abu. Sampe saat ini beliau masih mengungsi di rumah sodara tak jauh dari desa Cangkringan, katanya sudah tak punya apa-apa lagi, dan mash bersyukur punya sedikit modal untuk buka warung kecil ini (entah modalnya dana bantuan atau apa saya kurang tahu). Setelah cukup tenaga kami melanjutkan lagi ke rumah Mbah Marijan.

atas: rumah mbah Marijan
tengah: rongsokan mobil wartawan yang meliput kala letusan
bawah: warung anak2 Mbah Marijan

Sampai di rumah Mbah Marijan jangan membayangkan bentuk rumah, ada ruang tamu, kamar mandi atau apa wong semua sudah rata dengan tanah :p, yang ada cuma sebuah saung kecil diberi tulisan "Rumah Mbah Marijan" sekedar penanda pernah ada rumah di situ, dan bertengger mobil rongsok dan motor rongsok (yang herannya ban-nya masih ada padahal bodi 2 kendaraan tersebut sudah rusak parah XP) serta baliho besar tulisan kronologis kejadian meletusnya Merapi. Terdapat pula warung bikinan anak2 mbah Marijan.  Di warung tersebut dijajakan sovenir seperti kartu pos bergambar erupsi Merapi, foto2 gambar lahar, foto2 mbah Marijan, kaos bergambar merapi, gantungan kunci, kopi jahe merapi, ceriping ubi, dan sebagainya. Saya geli sendiri melihat sovenirnya, duh tak kuasa saya beli kartu pos gambar gunung akhirnya saya ambil sebungkus kopi jahe Merapi saja. hahaha :)) setidaknya masih bisa saya minum.

mural yang dibuat oleh beberapa street artis di puing2 rumah, lereng Gunung Merapi.

Usai berfoto-foto (lagi) saya pun turun menuju parkiran. Heran ya kenapa turun itu selalu lebih cepat dan mudah ya? (ya iya lah!) Saya pun pulang kembali ke kaliurang, sempat ditengah jalan kami menemukan rumah2 yang di grafitti yang dibuat oleh street artis. Ternyata mural2 tersebut dibuat pada awal tahun 2011.

Akhirnya kesampaian juga menginjakkan kaki di kaki lereng Merapi. Ada yang sudah pernah ke sana juga? :)


Senin, 24 September 2012

Menikmati Sasikirana Spa

 
Ada sebuah tempat spa khusus wanita yang baru buka belum lama ini di dekat rumah. Tepatnya di Jalan Kolonel Soegiono no. 23 Duren Sawit (jalan raya samping Kanal Banjir Timur). Namanya Sasikirana Spa. Penasaran dan sempat agak ragu, desain bangunannya dari luar tampak minimalis dan manis, kesannya ini tempat spa mahal. Tetapi setelah saya cek harganya di web mereka, wah ternyata standar dan tidak mahal. Apalagi mereka lagi promo soft opening, semua treatment diskon 20%. Wah kebetulan banget nih :D

Fasilitas ruang VIP di sasikirana.

Taman kecil di belakang rumah Sasikirana, pemandangan yang menyegarkan pas meni-pedi.
Saya bikin janji untuk treatment, sabtu kemarin. Berniat, merasakan Kirana Perfect Exfoliation Coffee (body scrub kopi), classic menicure-pedicure. Saya pun datang dan terkesan dengan interior Sasikirana, konsep mereka rumah modern minimalis, yang dirancang dengan pemanis khas jawa (macam ukiran kayu pada perabot dan aksen batik pada kain kimono mandi). Bersih dan nyaman, rumahnya pun luas. Terdiri dari ruang lobby, ruang penitipan alas kaki, loker penitipan tas, kamar mandi shower, ruang lulur dan massage yang terdiri 1 ruang besar dengan tempat tidur pijat bersekat kain gorden, kamar mandi bathub untuk treatment mandi susu, teras yang nyaman untuk meni-pedi–terasnya ini menghadap taman yang dilengkapi air terjun kecil, ruang salon untuk perawatan rambut, dan 2 ruang vip–pada ruang vip ini terdapat tempat tidur pijat dan bathub khusus. Oh iya dan tempat parkir di depan cukup untuk dimasuki 3-4 mobil dan motor, jangan khawatir ada petugas keamanan yang menjaga kendaraan kita dan tersedia kursi dan meja di teras depan untuk menunggu pengantar kita.

Meja massage dalam bilik bersekat gorden.

Sekitar 2 jam saya menikmati treatment Exfoliation Coffee yang akhirnya saya kombinasikan dengan Coffee Body Mask juga, hehe ditawarin mbaknya buat nambah treatment masker itu dan saya mau aja hehe... perawatannya bikin saya rileks dan sukses kedinginan :)) dasar saya yang ndeso, terlalu lama tak berbaju di ruang ber AC bikin saya cukup kedinginan (walaupun selimutan handuk tebal sih). Tapi saya menikmati pijatan dan luluran kopinya :D hehe

Setelah mandi untuk membersihkan sisa masker saya pun lanjut treatment meni-pedi di teras belakang rumah yang menghadap taman ber-air terjun kecil. Siang hari yang silau dan panas namun terbantu dengan adanya semilir angin kipas angin. Sembari kuku kaki dan tangan dibersihkan dan dibentuk dan dipijat saya sukses ketiduran :)) Proses ini memakan waktu 2 jam, cukup lama untuk proses meni-pedi tanpa pewarnaan kuku. Sepertinya kapal di kaki saya terlalu luas dan tebal untuk ditipiskan mbaknya hahaha. Untungnya saya gak punya rencana pergi siang ini jadinya santai saja berlama-lama di Sasikirana.

Mbak therapist-nya sedang sibuk menipiskan 'kapalan' di kaki saya :))
Kursi meni-pedi.

Masuk waktu sholat dzuhur sempat bingung juga akan numpang sholat di mana, apalagi ternyata si Sasikirana tidak ada mushola. Akhirnya numpang sholat deh di kamar VIP (untungnya boleh), hihihi.. sepertinya kalo ada sebuah ruangan buat mushola akan lebih lengkap juga nih fasilitas di Sasikirana :) jadi gak khawatir kalo berlama-lama di sana.

Yak total 4 jam saya berada di sana, usai semua perawatan selesai saya pun membayar. Sesuai dengan price list harga perawatan sebagai berikut:
Kirana Perfect Exfoliation Coffee: 80.000
Body Mask Coffee: 25.000
Classic Manicure Pedicure: 80.000

Total pembayaran setelah diskon 20% menjadi 148.000.
Wihhh muraaahh hihihi... dan puas dengan hasilnya. :D badan jadi segar kembali. Pembayaran bisa dilakukan dengan debet, tapi belum bisa untuk BCA dan Permata sayangnya. :)

Yup bertambah lagi tempat spa khusus wanita nyaman dengan harga bersahabat dan senangnya ini ada di Jakarta Timur, dekat rumah saya. Saya rekomendasikan buat yang mau merasakan perawatan relaxing with heart ala Sasikirana Spa :)

Rabu, 19 September 2012

Mie Jomen (Mie Ayam Ijo Kebumen)


Mi Jomen Spesial

Kalo diingat-ngat saya jarang mereview tempat kuliner di Jakarta Timur, tepatnya di dekat rumah saya. Nah akhirnya kesampaian juga saya mereview salah satu diantaranya. Namanya warung Mie Jomen (sepertinya singkatan dari mi ayam ijo kebumen)
Yang bikin unik warung ini ialah: 
  • Terletak di jalan raya Buaran diantara ruko-ruko yang jualan makanan, tempat foto kopi, tempat servis AC, warung tenda, toko mainan. Sangat mencolok banget kemunculannya apalagi warungnya sangat terang benderang.
  • Interior warungnya yang unik, dinding warung dilapisi 'wallpaper' patchwork kertas koran. Sementara langit2 warung dilapisi dengan kardus bekas. 
  • Nuansa perabot berwarna hijau segar dan perabot motif kayu. 
  • Kap lampu kandang burung (kalo kap lampu ini sudah banyak resto atau warung masa kini yang menggunakannya).
  • Mie-nya yang berwarna hijau.
  • Namanya yang Jomen. Nama yang asing tapi mudah pelafalan dan mudah juga diingat :))

Katanya hijaunya pake pewarna alami, dari daun suji.
Mi Jomen + bakso

Sebagai penggemar mi ayam, saya sempatkan mencicipinya. Warungnya bersih, ada banyak meja dan kursi. Pegawainya cukup banyak dengan berkostum kaos polo hitam. Untuk parkiran, karena warung ini terletak dipinggir jalan yang cukup ramai hanya cukup untuk parkir motor saja, sedangkan untuk mobil agak sulit hehe palingan parkir di depan toko sebelah :D.

Langit2 warung yang dilapisi kardus bekas.

Toppingnya disimpan dalam wadah plastik, terorganisir dan terlihat higienis.

Untuk menu ada bermacam2 menu dengan basic-nya mi ayam hijau (mi hijau+caysim+ayam). Topping tambahannya ada ceker, pangsit rebus, bakso, jamur, dan telur hitam (tapi saya tak yakin menggunakan telur hitam/pitan beneran seperti yg biasa digunakan di resto china, telurnya telur ayam pindang–yang biasanya suka buat lauk di menu nasi boks itu lho... :D). 

Dinding warung dilapisi patchwork kertas koran, terdapat gambar2 menu sebagai penghias.

Di malam hari, cukup ramai. 
Saya memesan Mi Jomen 6 berisi mi ayam hijau + bakso 2 butir. Si mas memesan menu Mi Jomen Spesial berisi mi ayam hijau + potongan ayam (jadi full ayam deh). Mi ayamnya kecil, porsi cukup tidak terlalu banyak, caysim cukup banyak, dan ayamnya benar2 ayam :)) potongan besar2 dan gurih dan banyak, untuk bumbu mienya cenderung asin tapi menurut saya masih kurang terasa, kurang berani. Warna hijaunya ternyata menggunakan warna alami dari daun pandan suji. Saya kira warna hijau karena mie-nya terbuat dari sayuran atau bayam gitu... eh ternyata tidak. :D Nah untuk kuah, justru kuahnya enak banget! Bening, kaldu ringan tapi berasa gurih. Lebih cocok lagi jika kita siramkan kuah ke mi ayamnya kalo mau mie-nya jadi lebih berasa. Kalo masih kurang berasa tersedia sambal, kecap, dan saus di meja kok.

Price list

Mi Jomen + bakso dibandrol Rp. 14.000. Sedangkan untuk mi Jomen spesialnya dibandrol Rp. 15.000. Untuk harga yang lainnya bisa diintip di buku menu yang kufoto hehe... :D

Lumayan... saya lumayan puas dengan mi jomen ini :) bukan yang terbaik sih... karena tetep yg terbaik buat saya bakmi ayam Roxy heheh :)) tapi dari segi pelayanan, penyajian dan tempat sangat rekomended. Nilai keseluruhan buat warung mi jomen ini 7.5/10. Nah buat yang main2 ke daerah Buaran, selamat mencicipi yah :D

Senin, 17 September 2012

Review: Jiro Dreams of Sushi (2012)


Udah lama banget saya ndak me-review film ya, setelah hampir membuat blog sendiri menjadi blog resep mari sedikit mewarnakan blog lagi dengan review film :) Kebetulan akhir2 ini saya lagi sering nonton film, film donlotan tepatnya, aslinya sih saya lagi gak pengin nonton banget tapi berhubung si mas gandrung banget nonton (setelah diamati si mas selalu nonton sebagai pengantar tidur dan teman makan) ya akhirnya saya jadi ikut nonton juga deh :p

Film yang kali ini saya tonton ialah Jiro Dreams of Sushi, film dokumenter tahun 2012 ini salah satu film dokumenter jepang tentang makanan yang bikin saya pengin makan sushi saat itu juga! (hehehe lebay deh) :p. Dari penceritaannya khas jepang, tegas, mengalir dan detail (yang mungkin ini juga salah satu daya tarik dan kewajiban film dokumenter sih...) karena menurut saya film dokumenter itu sebenernya boring. Tapi.... kalo penceritaannya mengalir, enak ditonton, detil, dan tidak membosankan saya betah-betah saja untuk menontonnya.

Hampir mirip dengan film Udon yang pernah saya review juga di blog, memasukkan unsur budaya pada dokumenter makanan juga menjadi daya tarik tersendiri. :) Penonton disuguhi tidak hanya sekedar bagaimana membuat sushi, namun juga filosofi dari bikin sushi itu sendiri.

Sushi yang enak menurut Pak Jiro Ono tentunya, yang bahannya segar pilihan ikannya pun dibedakan (saya saja yg nonton tak bisa membedakan mana salmon yang A dan yang B) :)) Masakan yang enak itu apabila selain terdiri dari bahan2 berkualitas, dibentuk dengan cantik (jepang terkenal dengan seni menghias makanannya, bisa dilihat dari hasil makan jepang selalu tampak menarik untuk dimakan), juga efek dari kebersihan alat2 memasak. Wah wah  ini bener banget, menjaga kualitas dari segi higienitas.

Saya juga terpukau dengan warung pak Jiro ini, sederhana banget, warung yang kecil tapi bersih dan cuma punya 10 bangku untuk pengunjung. Untuk bisa makan di situ pengunjung harus merogoh kocek sebesar 30.000 Yen, yang kira2 dikurskan menjadi sekitar 3 juta! Buset, dan itu sekali makan (kalo lihat di filmnya sepertinya all u can eat gitu). Untuk makan di sana juga harus pesan kursi jauh-jauh hari. Edaaan... :)) saya melongo pas menontonnya.
Emang ya kualitas warung yang sudah diakui secara internasional itu benar2 tetap menjaga kualitasnya. Mungkin ada restoran yang setelah sedikit punya nama lalu langsung memperbesar kapasitas warung atau restonya atau bahkan ekspansi ke luar daerah atau bahkan luar negeri, tapi pak Jiro tetap bertahan dengan warungnya itu, selama bertahun-tahun hingga anak pertamanya yang melanjutkan usahanya.

Pak Jiro ini punya 2 anak, 2-2nya laki2 dan seperti kebanyakan tradisi di asia, penerus usaha keluarga selalu anak yang pertama. Dua orang anak pak Jiro ini menggeluti bidang yang sama, bahkan anak keduanya juga membuka kedai sushi (anak yang pertama melanjutkan kedai bapaknya). Kemampuan mereka sama dengan bapaknya, hasil didikan bapak mereka yang kaku, dan perfeksionis. Namun kelebihan anak2 pak Jiro ialah kesupelan mereka, karena ramah dan hangat warung mereka lebih laris dari warung bapaknya. Kebayang ya sekaku apa pak Jiro ini hehe :D

Film ini menarik :D serius, apalagi jika Anda pecinta sushi, kuliner, budaya Jepang, dan dokumenter. Tapi kalau Anda penggemar film romantis, aksi laga, sains fiksi, disarankan Anda tidak menontonnya (ya iya lah!) :)) nanti bisa-bisa Anda tertidur pulas dibuatnya hehehe....

Selamat mencari filmnya yah :D

Jumat, 14 September 2012

365 hari

Senin, tepat tanggal 10 September 2012 saya menerima notifikasi dari akun instagram saya.

Ah rupanya kejutan kecil saya buat si mas sudah sampai. 

Selamat 1 tahun sayang :) Tak terasa ya sudah 365 hari kita lalui dan masih banyak beratus-ratus ribu lagi yang masih harus kita lalui. Satu tahun itu cuma sebuah langkah kecil dalam sebuah komitmen hidup, yang buat saya sudah bermakna banyak.. (dan saya yakin akan lebih banyak lagi makna hari-hari selanjutnya). Semoga selalu bersama... jangan bosan ya mas :D

Terpikir ingin memberikan kejutan kecil ini sudah lama, dari sejak masih beberapa bulan perjalanan kami. Entahlah rasanya gemas dengan cupcake hasil buatan Kucingkecil—kawan lama Plurk saya yang mendadak hilang dari ranah maya dan muncul kembali dengan KupKuiCakes-nya. Ternyata dia sudah lebih dahulu terjun dalam dunia per-kue-an ini. Suka banget lihat kue2nya hehe, penasaran pengin beli dan mencicipi rasanya. Nah ini dia momennnya ada :D


Demi mengatasi rasa penasaran saya akhirnya dipesanlah buket cupcake dengan rikues warna kuning, pilihan cupcake pun saya pesan redvelvet cupcake (soalnya saya belum pernah makan redvelvet itu kayak apa) :)) hahahaha....
Pada dasarnya saya ndak terlalu suka makanan manis jadi malah bingung kalo disuruh memilih kuenya rasa apa, krimnya rasa apa, dll apa sajalah saya manut sama bakulnya saja :D dan jadilah buket pesanan saya demikian hehehe... Cantik yah? saya rasa sayang memakannya, bahkan sempat saya cuekin buket ini dikulkas selama sehari lebih. Baru dimakan di hari ke dua :))


Kata orang romantis, yah mungkin itu saya memang punya rasa romantis walau sedikit. Bagaimana tidak, memberi buket bunga (yang walaupun cupcake) pada pria. Hihihi sempat berpikir ini bukan hal lumrah. Tapi saya pengin bikin kejutan hehe. Yah jadi deh. 

Beribu banyak terima kasih buat Kucingkecil. Saya suka kuenya *banyak kecup buat Dian*