Sabtu, 15 Mei 2010

Review Club Camilan

Sekitar seminggu ini akhirnya saya menamatkan buku Club Camilan sebuah novel yang diangkat dari kisah-kisah 3 penulis lesbian di blog Camilansepocikopi. Saya belum pernah baca blognya, tapi saya tertarik dengan munculnya buku ini. Saya pertama kali tahu buku ini ada pas launching buku ini di event QFilmFestival 2009.

Ceritanya ringan dan menarik, ada 3 buah cerita dari 3 penulis perempuan, masing2 menceritakan tentang kisah hidup mereka. Eh beneran kan yang mereka tulis itu kisah hidup mereka? atau malah hanya kisah fiksi karangan mereka? ah entahlah... tapi yang saya baca karena ceritanya benar2 nyata ya... berasanya itu semua terjadi dan seperti ada disekitar saya sih...thinking

Saya suka gaya bercerita masing penulis dan cara mengemas cerita2 pendek yang ada di sepocikopi. Berasa mengalir dan bikin jadi penasaran hehehe... saya baca per bab, bab Donat saya selesaikan lalu keesokan harinya saya baca bab Bolu terus besoknya lagi saya lanjutkan membaca Brownies. Semua saya baca saat waktu senggang diakhir minggu dan juga saya baca pulang kantor, sebelum tidur.Goodluck

Kisah yang tertulis sebenernya sangat universal, cinta dengan seseorang, lalu ada flirting sana sini, membagi hati, berselingkuh, menerima kenyataan sampe ada banyak konflik dan kejutan-kejutan di masing-masing bab. Ceritanya kadang berasa sinetron banget hahaha... iya itu yang saya baca dari semua2 cerita di buku itu. Yah bukankah hidup kita semua emang sinetron banget? ya toh cerita sinetron itu juga terinspirasi dari kisah2 di kehidupan nyata kan? walau kesannya berlebihan dan gak masuk akal sekalipun! yah tapi mau gak mau percaya deh...., hal itu bukan tidak mungkin tidak ada kan? I  dont know

Kisahnya ya sesederhana itu, hanya perbedaannya dari novel kisah cinta yang lain ialah, pasangan yang dicintai itu sesama jenis dengan penulis, iya sama2 perempuan. Dan jadilah sebuah kisah lesbian. Saya membaca dan akhirnya cuma bisa mengangguk setelah membacanya. Oh gitu tho kalo lesbian.... dilema mereka kayak apa, gimana rasanya di dalam ruang abu2 harus memilih untuk mengakui atau terus menutupi dan tetap kendala terbesar ialah: keluarga.

Saya terus terang tidak punya teman lesbian, tetapi punya beberapa teman gay. Sejauh ini sih saya tidak tahu kisah2 kehidupan pribadi mereka, yah kalo ndak cerita ngapain juga saya nanya2 ttg mereka? kan kesannya jadi ikut campur hehe.. saya gak masalah dengan semuanya. Tapi... kalo baca kisah2 di Club Camilan... ternyata memilih untuk menjadi "berbeda" di masyarakat tidak mudah juga ya... ada banyak resiko dan konsekuensi..

Jujur saya bersimpati dengan mereka, pasti gak mudah untuk merelakan pasangan mereka untuk menikah dengan pria pilihan keluarga si pasangan. Betapa hancurnya, ditinggal menikah. Dan betapa pernikahan menjadi neraka saat yang dinikahi itu bukan perempuan yang dicintainya... *jadi sedih saat baca cerita2 ini* Tearsbroken heart

Secara keseluruhan saya suka buku ini, menghibur dan bikin penasaran disetiap ceritanya. Ndak cuma homo saja yang bisa baca buku ini, yang hetero pun juga bisa baca dan mengambil hikmah ditiap2 ceritanya. Buku bisa dibeli di toko buku terdekat, harga sekitar 40.000an *saya lupa harga tepatnya* hehehe....big  grin

3 komentar:

Juminten mengatakan...

aku udah lama banget pengen beli buku ini. penasaran.
tp melirik banyaknya buku yg belum sempet dibaca, jd mikir2 lg deh. :((

Anonim mengatakan...

tadinya sih antipati dengan buku yang mbahas percintaan sejenis semacam ini. tapi akhirnya dibaca juga, dan benar pied ... berasa ceritanya ngalir banget dan perasaan penulisnya pun dapat.

yah, walo pun banyak bagian cerita yang rada sinetron sih hihihi ... tapi siapa yang tau kalo ternyata itu beneran cerita nyata :D

Novi Saluntara mengatakan...

jadi penasaran pengen baca