Selasa, 21 Desember 2010

Semacam irama racauan

Saya: Serba berlebih, lalu tumbuh besar dan akhirnya meluber dengan sia-sia yah.. yang tumpah dan kau injak itulah cintaku.

Pria: Tapi kalau tidak cintamu dimana lagi aku bisa berpijak?

Saya: Basah, lengket, amis? Ah maaf sepertinya luberannya tercampur dengan luka di dadaku.

Pria: Bukannya itu tempat tulang igaku bersarang? yang kau bawa selama ini, dan sekarang saatnya kembali?

Saya: Tunggu! kita bisa bicara, kita sama2 wanita, saya bisa paham perasaanmu. Mari kita bicarakan dengan hati.


Ah cuma sekedar racauan saya di lapak perkicau dan tiba2 disamber oleh seorang pria, dia membalas kata2 saya dan saya membalikkannya dan terdiam saat tiba2 kisahnya bercerita tentang perdebatan antar wanita. atau kisah cinta antar wanita? (entahlah)

Kisah apapun itu bisa berubah dengan cepat, mau kisah sinetron, film, maupun kisah dalam hidup. Tiba-tiba zlabb! berubah! seperti juga hati manusia mudah berubah, sedetik lalu bilang A lalu sedetik kemudian bisa jadi B ataupun C. Wajar jika terjadi salah persepsi, salah tangkap, salah tafsir.

Okey, kira2 saat saya sedang menuliskan ini apa yang sedang saya pikirkan? saat saya membuat prosa pendek di lapak perkicau itu apa yang saya pikirkan? apa yang Anda pikirkan tentang yang saya pikirkan? mumet kan? :)) lalu Anda pun menjadi berpersepsi, menghubung-hubungkan sesuatu dan akhirnya sampai pada sebuah kesimpulan dan tadaaa!!! maksudnya begini, begitu, ini itu... :)) Dan saya pun cuma bisa tertawa terbahak jika itu terjadi :D

Dan jikapun tidak ditanya apapun saya juga tidak akan menjelaskan apapun :D karena memang tidak ada yang perlu dijelaskan kan? itu cuma ada dalam pikiran Anda kok bukan yang ada dalam pikiran Saya. So... silahkan bermain-main dengan imajimu... itu hakmu kok :)