Kamis, 23 Agustus 2012

Cempal dulu dan sekarang

Cempal atau jempal atau (tambahkan sendiri istilah yg Anda tahu) merupakan alat yang remeh namun sangat berguna. Sekadar alat penahan panas, pelindung tangan saat memegang benda dapur yang panas seperti panci, wajan penggorengan, ketel, mangkuk, pinggan, loyang, dll

Ada berbagai macam jenis cempal, dari yang sederhana hanya menutupi telapak tangan ada pula yang istimewa yang menutupi seluruh permukaan tangan seperti layaknya sarung tangan. Biasanya yg tertutup jenis ini biasa digunakan untuk melindungi tangan dr panas oven.

Kalo saya, tahu cempal ya sederhana saja. Bisa lap yang dilipat banyak bagian terus jadi deh mengangkat kuping panci yang panas. Atau lebih fancy sedikit, bahan busa yang diselubungi dengan kain dan berhias pita, atau bahan daur ulang dari karton bekas susu yang dilipat sedemikian rupa menjadi cempal. Apapun itu yang penting fungsinya penahan panas.

Kalau saya sih pastinya menerapkan ajaran ibu di dapur saya. :)) sudah ketebak dong saya bakal pakai apa? Betul banget, pakai lap dan karton susu itu tadi. Praktis dan ekonomis, gak perlu beli lagi. Walau ya...dari segi ergonomis sangat minim sih... Dan si mas terbengong-bengong lah dengan cempal karton itu. Ada berbagai macam argumen dalam keheranan si mas. Hahaha :)) ya gimana dong namanya sudah jadi emak-emak ya azas irit secara naluri pasti saya jalankan dong!

Saya masih setia memakai cempal karton itu.

Sampai kemarin saat jalan2 di mol klapa gading, menemukanlah si mas, cempal berbahan karet. Dengan bentuk mulut kadal yang lucu dan warna sesuai sama warna celemek saya di rumah. Saya ndak terlalu ingin, biasa saja, hanya sekedar bertanya2 memegang panci panas dengan cempal karet apa rasanya ya?... Eh kok ya ndilalah si mas membelikan sepasang. Katanya buat menggantikan karton susu saya. ;))) ya sudah lah, akhirnya cempal ala ibu harus saya gantikan dengan cempal karet yg lebih fancy dan modern.

Ah... Semoga saya semakin semangat dan rajin memasak :)

Terimakasih ya sayang. :)