Selasa, 13 Agustus 2013

Review Novel Sketsa Terakhir

Yang dinanti-nanti akhirnya terbit juga! Apa nih? apa yang terbit? Hoho.... buku novel... bukaaan... bukan novel saya, tapi novel teman saya, Keichirou. :D

Kenapa saya bilang dinanti-nanti? Karena saya sungguh penasaran seperti apakah hasil karyanya terwujud :D Beberapa kali baca tulisan Kei di blognya dan kadang saya masih suka bingung dengan genre favorit menulisnya. Lalu tiba2 Kei ikutan kelas menulis dengan tutor Clara Ng di Plotpoint dan selama berbulan2 menggodog sebuah karya bersama partner menulis bukunya sebagai hasil dari kursus menulisnya. (Kira2 beginilah yang saya tangkap dari ceritanya selama beberapa bulan ini, bener gak begini Kei? :D)

Menulis itu menurut saya sih ndak gampang, menulis cerita dari cerita pendek sampai novel itu pasti butuh proses ide kreatif yang panjang, yang kontinu dan membutuhkan niat dari dalam hati untuk menamatkan ceritanya. Soalnya gak jarang orang punya ide menulis tapi tiba2 mandek karena kehabisan ide, kehilangan mood dan akhirnya ceritanya terbengkalai sampai gak pernah ada akhirnya. Yah kalo ini juga salah satu pengalaman pribadi saya dalam menulis! Hahahahaha penyakit yang susah sembuhnya. :D Jangankan menulis, cerpen atau novel, tetapi menulis postingan blog berseripun saya mood-moodan gak jelas... Ada banyak postingan saya cuma sekadar wacana dalam pikiran, dan boro2 berhasil saya tumpahkan dalam bentuk tulisan :p


Nah seperti apa sih bukunya Kei? Judulnya Sketsa Terakhir, perwajahan covernya menarik :D
Dan begitu saya balik bukunya untuk melihat resensi buku/cuplikan buku, yup sudah bisa terbaca, ini kisah cerita romantis yang dikemas dalam kisah cinta segitiga. Ide kisah cinta yang klasik dan tak lekang waktu, tinggal bagaimana meramunya menjadi jalinan cerita yang menarik.

Sketsa Terakhir, kisahnya sangat ringan, bukan sebuah bacaan berat. Alurnya sedikit lambat di awal namun berubah cepat di akhir.. :D Saya merasakan depresi2 di awal bab, karena sepertinya memang dikondisikan begini, heheu... yang tak pernah menderita sakit kankerpun mendadak jadi depresif pas baca, berasa gak ada gairah hidup, dan sempat sebal dengan kelakuan sang tokoh utama yg menurut saya menyebalkan! Xp Untungnya rasa depresif yg saya rasakan gak bikin saya menyerah menghentikan baca bukunya hehehe...

Cerita berlanjut masuk kedalam kenangan2 masa lalu saat masa kuliah sang tokoh utama. Penuturan deskripsinya menurutku menarik, saya sih sangat menikmati... mungkin karena saya salah satu penggemar 'ingatan masa lalu' hehe kadang saya juga masih suka mengalami hal yang seperti itu di waktu-waktu tertentu... (hais.... sempet2nya curcol :)))) hahahaha)

Hingga di beberapa bab saya sudah bisa menebak akan dibawa kemana cerita ini, nanti si anu bakal ketemu anu terus jadinya jadi begini, terus begitu dan tiba2 sudah sampe lembar terakhir saja. Perjalanan menuju ending agak gak sebanding dengan membangun mood depresi dan pengenalan cerita di awal. Bab-bab saat puncak konflik hingga akhir dibuat secepat mungkin jadi menurut saya geregetnya menjadi hilang.... Saya sih merasa ya endingnya aman... tapi terlalu cepat.. ini menurut saya lho ya.. :D

Anyway tanya2 tentang proses pembuatan cerita buku ini ternyata, saya baru tahu jika menulis Sketsa Terakhir dilakukan dengan metode tandem. Iya Kei ndak menulis sendiri tapi bersama parter menulisnya juga... katanya sih pembagian bab ceritanya apabila Kei menulis bab 1 nanti partnernya  melanjutkan bab 2 nanti Kei lanjut lagi bab 3, dan begitu selang seling seterusnya. Wah ya ndak mudah juga kalo begitu.... harus jelas awal mula bab dan akhirnya biar nyambungnya masih bisa nyambung dengan halus tidak berasa dipaksakan. Belum lagi kalo tiap bab mewakili kisah dengan karakter berbeda, ya kan? :D Ah saya salut dengan Kei, sejauh yang saya baca sih semua tampak mulus tanpa ada kejanggalan kalo ini ditulis oleh 2 orang yang berbeda ;)

Saya menikmati Sketsa Terakhir ini, ringan dibaca, walau sedikit kurang menggigit tapi tidak berkesan terlalu ringan juga. Cocok jadi bacaan yg gak terlalu mikir dan menjadi bacaan yg mengalir hingga akhir.

Teman2 ada yang sudah membeli dan membaca Sketsa Terakhir? Menurut kalian gimana bukunya? :D

Semoga setelah ini Kei akan menulis kisah2 lainnya dan membukukannya kembali... ayo Kei lanjut lagi nulisnyaa :D